TANDA DI TENGAH KRISIS, JANJI IMANUEL

Bacaan: Yesaya 7:14

Nats Alkitab: Yesaya 7:14 (TB)

"Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel."

Ketakutan yang Menggetarkan

Untuk memahami kedalaman ayat ini, kita harus melihat konteksnya. Saat itu, Raja Ahas dari Yehuda sedang berada di puncak ketakutan. Kerajaan Yehuda sedang dikepung oleh koalisii Siria dan Efraim. Alkitab mencatat di ayat 2 bahwa hati raja dan rakyatnya "gemetar seperti pohon-pohon hutan ditiup angin."

Ahas adalah raja yang fasik; ia lebih percaya pada strategi politik dan kekuatan militer Asyur daripada percaya kepada Tuhan. Namun, di tengah ketidakpercayaan Ahas itulah, Tuhan datang melalui nabi Yesaya. Tuhan menawarkan Ahas untuk meminta tanda, tetapi Ahas menolak dengan dalih kesalehan palsu ("Aku tidak mau mencobai Tuhan").

Padahal, Ahas sebenarnya sudah punya rencana sendiri. Ia tidak butuh Tuhan karena ia merasa sudah punya solusi "strategis" sendiri.

Namun, perhatikan kasih karunia Allah: Ketika manusia menolak untuk percaya, Allah tetap berinisiatif memberikan tanda.

1. Tuhan yang Berinisiatif (Sovereign Grace)

Ayat ini dimulai dengan kata "Sebab itu Tuhan sendirilah..."

Ini adalah kabar baik bagi kita. Seringkali kita seperti Ahas: panik, menyusun rencana sendiri, mencari pertolongan ke sana ke mari, dan mengabaikan Tuhan. Kita merasa Tuhan diam. Padahal, seringkali kitalah yang terlalu sibuk dengan "aliansi" kita dengan dunia.

Tanda ini diberikan bukan karena kesalehan Ahas, tetapi karena kedaulatan kasih Allah kepada umat-Nya (Keluarga Daud). Ini mengajarkan kita bahwa keselamatan itu murni Anugerah (Sola Gratia). Tuhan datang bukan saat kita sempurna, tapi justru saat kita sedang kacau dan lemah iman.

2. Tanda yang Melampaui Akal

Tuhan memberikan tanda: "Seorang perempuan muda mengandung..."

Dalam konteks sejarah, ini mungkin merujuk pada kelahiran anak di zaman itu sebagai penanda waktu kehancuran musuh. Namun, dalam kacamata Perjanjian Baru (Matius 1:23), kita tahu ini adalah nubuat tentang Kelahiran Anak Dara.

Tuhan memberikan solusi yang tidak masuk akal bagi logika militer atau politik. Ahas butuh tentara, Ahas butuh benteng, Ahas butuh uang. Tapi Tuhan memberikan Seorang Bayi. Tuhan mau mengajarkan bahwa pertolongan-Nya seringkali tidak datang dalam bentuk yang kita inginkan, tapi dalam bentuk yang kita butuhkan. Kekuatan Allah disempurnakan dalam kelemahan (bayi).

3. Imanuel: Esensi dari Kehadiran

Nama bayi itu adalah kunci dari segalanya: Imanuel. Artinya: Allah Menyertai Kita (God With Us).

Saudara, perhatikan teologinya. Tuhan tidak berjanji:

  • "Allah di atas kita" (untuk mengawasi), atau
  • "Allah untuk kita" (sekadar memberi berkat),
  • Tetapi "Allah beserta kita".

Inilah jawaban paling radikal terhadap penderitaan dan ketakutan manusia. Jika Ahas takut pada musuh, jawabannya bukan "Musuh akan mati" (meskipun itu akan terjadi), tetapi "Tuhan ada di sini".

Dalam teologi Kristen, ini adalah doktrin Inkarnasi. Allah tidak membiarkan kita bergumul sendirian di dunia yang berdosa ini. Dia turun, masuk ke dalam sejarah, merasakan debu tanah, merasakan sakit, dan merasakan ketakutan kita, supaya Dia bisa menyertai kita melewati lembah kekelaman.

Refleksi dan Aplikasi

Bapak/Ibu, Saudara yang terkasih,

  1. Berhenti Mengandalkan "Asyur" Apakah hari ini Anda sedang menghadapi krisis (finansial, kesehatan, keluarga) dan sedang sibuk mencari pertolongan manusia (seperti Ahas mencari Asyur)? Tuhan berkata: Diamlah dan ketahuilah bahwa Aku ini Allah. Strategi manusia bisa gagal, tetapi penyertaan Tuhan itu pasti.
  2. Penyertaan di Tengah Badai Mungkin masalah Anda tidak langsung selesai hari ini. Mungkin "kepungan musuh" masih ada. Tapi janji Imanuel menjamin satu hal: Anda tidak sendirian. Ada Tuhan yang berjalan di samping Anda dalam api pencobaan itu.
  3. Respons Iman Jangan menjadi seperti Ahas yang mengeraskan hati. Terimalah tanda kasih Allah ini. Izinkan Imanuel itu lahir dan bertahta di hati Anda, mengambil alih kendali atas kecemasan Anda.

Doa Penutup

Mari kita berdoa:

"Ya Allah Bapa kami, kami bersyukur karena Engkau adalah Allah yang Imanuel. Ampuni kami jika seringkali kami seperti Ahas, yang gemetar ketakutan dan lebih percaya pada kekuatan kami sendiri daripada janji-Mu.

Terima kasih untuk tanda agung yang Engkau berikan, yaitu Yesus Kristus, bukti bahwa Engkau tidak pernah meninggalkan kami. Tuhan, di tengah pergumulan yang kami hadapi saat ini, kami tidak meminta kemudahan, tetapi kami meminta penyertaan-Mu. Karena jika Engkau beserta kami, siapakah yang akan melawan kami?

Tanamkan damai sejahtera Imanuel di hati kami. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kami yang hidup, kami berdoa. Amin."



Renungan Online, Sinode Am GPI, Elya Muskitta, Gereja Bersaudara, Elya G. Muskitta

LUKA YANG MEMBAWA KEMENANGAN
Bacaan: Kejadian 3:15