"...apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."
Pekerjaan "Kecil" dengan Dampak Raksasa
Pernahkah Anda merasa pelayanan Anda itu kecil? Mungkin tugas Anda hanya mengatur jadwal ibadah, menyambut tamu di depan pintu gereja, mengajar anak-anak sekolah minggu yang ribut, atau sekadar membersihkan ruang ibadah.
Seringkali, kita berpikir bahwa "pelayanan" hanyalah aktivitas fisik di bumi. Kita merasa seperti karyawan biasa yang sedang menyelesaikan daftar tugas (to-do list). Namun, Matius 18:18 membongkar pemikiran itu.
Yesus sedang mengajarkan sebuah prinsip yang luar biasa: Apa yang kita kerjakan di sini, punya koneksi langsung (direct link) ke Surga.
1. Pelayanan Adalah Perwakilan Resmi (The Ambassador)
Dalam dunia modern, kita mengenal konsep Kedutaan Besar. Seorang Duta Besar Indonesia di negara lain, ketika ia berbicara atau tanda tangan dokumen, itu bukan sekadar tindakan pribadi. Itu adalah tindakan negara.
Matius 18:18 menegaskan bahwa pelayanan kita adalah "Kantor Cabang Surga". Saat Anda melayani umat Tuhan—entah itu menghibur yang sedih, mendoakan yang sakit, atau mendamaikan dua orang yang bertengkar—Anda tidak sedang melakukan aktivitas sosial biasa. Anda sedang menggunakan otoritas Surga.
- Komitmen kita: Kita harus sadar bahwa kita tidak membawa nama pribadi, tapi membawa "brand" Kerajaan Allah. Kita tidak boleh melayani dengan sembarangan, karena kita adalah wajah Tuhan bagi orang lain.
2. "Mengikat": Menghentikan Hal yang Merusak
Apa artinya "mengikat" dalam konteks melayani sesama? Itu berarti kita punya tugas untuk menghentikan hal-hal yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan di tengah komunitas.
- Ketika Anda melihat perpecahan, Anda "mengikatnya" dengan membawa damai.
- Ketika Anda melihat keputusasaan pada jemaat, Anda "mengikatnya" dengan membawa harapan.
Komitmen melayani berarti kita berani berkata: "Di gereja ini, di komunitas ini, kebencian dan kepahitan tidak boleh berkuasa. Saya akan mengikatnya dengan kasih."
3. "Melepaskan": Membuka Potensi Orang Lain
Apa artinya "melepaskan"? Ini adalah bagian terindah dari pelayanan. Tuhan memberi kita mandat untuk "melepaskan" kebaikan Surga bagi orang lain.
- Lewat pelayanan musik, Anda melepaskan sukacita.
- Lewat pelayanan diakonia (bantuan sosial), Anda melepaskan berkat bagi yang kekurangan.
- Lewat keramahan (usher), Anda melepaskan rasa diterima bagi orang yang kesepian.
Ingatlah, keputusan Anda untuk tetap setia melayani—meskipun lelah—sedang "melepaskan" aliran berkat bagi orang lain yang bahkan mungkin tidak Anda sadari.
Penutup: Penyelarasan (Alignment) Hati
Saudara terkasih, ayat ini bukan untuk membuat kita sombong karena punya kuasa, melainkan membuat kita gentar dan bertanggung jawab.
Jika apa yang kita putuskan di bumi berdampak di Surga, maka komitmen adalah kuncinya. Kita tidak bisa melayani "mood-mood-an" (tergantung suasana hati). Kantor Pusat (Surga) membutuhkan staf di Cabang (Bumi) yang bisa diandalkan.
Mari perbarui komitmen kita hari ini. Sekecil apapun peran Anda dalam melayani umat Tuhan, lakukanlah dengan kesadaran penuh bahwa Surga sedang memperhatikan, mencatat, dan bekerja sama dengan Anda.
Tangan Anda bekerja di bumi, tapi gemanya terdengar sampai ke Surga.
Doa Komitmen: "Tuhan Yesus, terima kasih atas kepercayaan-Mu memberikan kunci pelayanan kepada kami. Ampuni jika selama ini kami melayani dengan bersungut-sungut atau menganggap remeh tugas kami. Hari ini kami sadar, apa yang kami kerjakan bernilai kekal. Mampukan kami untuk berkomitmen 'mengikat' segala yang jahat dan 'melepaskan' segala kebaikan bagi umat-Mu. Di dalam nama Yesus, kami siap melayani. Amin."
Renungan Online, Sinode Am GPI, Elya Muskitta, Elya G. Muskitta