KITA ADALAH HAMBA

Bacaan: Yohanes 13:16-20 (sesuai Sabda Bina Umat Pagi dan Malam)


Nas: “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: “Seorang hamba tidaklah lebih tinggi daripada tuannya, ataupun seorang utusan daripada orang yang mengutusnya.” (ay.16).


  1. Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya, suatu pekerjaan yang wajib dilakukan seorang hamba kepada tuannya. Melalui “tindakan Agung” ini, ia memberi contoh agar mereka harus saling melayani. Dengan contoh ini Yesus mau menyatakan status mereka adalah hamba, bukan tuan. “Seorang hamba tidak lebih dari pada tuannya” (ay.16);
  2. Kalau murid-murid memahami status mereka sebagai hamba,  dan melakukan tugas sebagai hamba Tuhan, maka mereka berbahagia (ay.17). Tetapi Yudas Iskariot tidak hidup sebagai hamba. Ia meninggikan diri seperti seorang tuan. Tanpa  rasa takut, ia menyerahkan Yesus untuk dihukum mati. Namun semua itu harus digenapkan seperti yang tertulis dalam kitab Suci (ay.18-19);
  3. Siapa pun kita dan apa pun pekerjaan, posisi dan jabatan kita, kita adalah hamba, ditengah keluarga, gereja dan masyarakat. Seorang pejabat pemerintahan adalah abdi bagi rakyatnya. Seorang pelayan jemaat, adalah hamba yang melayani jemaat-Nya. Kekacauan terjadi, karena kita tampil sebagai tuan, bos dan penguasa;
  4. Kita bertindak seperti Yudas. Gara-gara kepentingan kita, kita menyalahgunakan status dan kedudukan kita sebagai hamba dan bertindak sebagai tuan. Kita menyalagunakan jabatan kita yang mulia. Kita bertindak otoriter, tidak adil, korupsi dan melakukan berbagai manipulasi. Kita menyingkirkan orang-orang yang hidup sebagai hamba, demi kepentingan kita. Ingat! kita adalah hamba dan bukan tuan.


Doa: Tuhan Yesus bimbing kami, agar menjalani kehidupan kami sebagai hamba. AMIN.


SELAMAT BERAKHIR PEKAN (siz).

Pdt. Sealthiel Izaak, STh;MSi.


YESUS TELADAN KITA
Bacaan: Yohanes 13:12-15 (sesuai Sabda Bina Umat Pagi dan Malam).