Dampak Keadilan Ekologis dalam Lima Tahun Terakhir (2018–2023)

1. Krisis Iklim dan Ketidakadilan Global

  • Data IPCC (2021–2023):
    • Tahun 2018–2022 termasuk dalam 10 tahun terpanas sejak pencatatan, dengan kenaikan suhu global 1,1°C di atas tingkat pra-industri.
    • Bencana terkait iklim (banjir, kebakaran hutan, badai) meningkat 50% sejak 2010, menurut UNDRR . Contoh:
      • Kebakaran hutan di Australia (2019–2020) menghancurkan 18,6 juta hektar.
      • Banjir di Pakistan (2022) memengaruhi 33 juta orang, dengan kerugian $30 miliar.
  • Ketimpangan Dampak:
    • Negara-negara miskin (misalnya, Bangladesh, Sudan Selatan) mengalami dampak iklim terparah meski kontribusi emisi mereka <1% (World Bank, 2022).
    • Komunitas adat (misalnya, Dayak di Kalimantan) kehilangan lahan karena deforestasi untuk perkebunan sawit (Global Witness, 2021).

2. Gerakan Keadilan Iklim Berbasis Iman

  • Laudato Si’ (2015) dan Aksi Lanjutan:
    • Seruan Paus Fransiskus untuk "ekologi integral" memicu gerakan gereja Katolik, termasuk divestasi dari bahan bakar fosil oleh 160 lembaga keagamaan (Global Catholic Climate Movement, 2023).
    • Gereja-gereja di AS membangun panel surya dan program pendidikan ekologi (misalnya, Evangelical Environmental Network).
  • Advokasi Komunitas Adat:
    • Aliansi "Faiths for Forests" mendukung hak-hak masyarakat adat di Amazon, yang melindungi 80% keanekaragaman hayati global (WWF, 2022).

3. Resistensi dan Tantangan

  • Industri Fosil vs. Transisi Energi:
    • Subsidi global untuk bahan bakar fosil mencapai $7 triliun (6,8% PDB global) pada 2022 (IMF), menghambat transisi ke energi terbarukan.
    • Proyek infrastruktur seperti East African Crude Oil Pipeline (EACOP) menuai protes karena potensi kerusakan lingkungan.
  • Pandemi dan Kontradiksi Lingkungan:
    • Lockdown 2020 mengurangi emisi CO2 global sebesar 5,4%, tetapi pemulihan ekonomi pasca-pandemi memicu rebound emisi (IEA, 2023).
    • Krisis pangan dan energi global (2022) memperparah eksploitasi sumber daya di negara berkembang.

4. Inisiatif Keadilan Ekologis Berbasis Alkitab

  • Program "Green Churches":
    • Gereja-gereja di Eropa dan AS mengadopsi praktik ramah lingkungan, seperti penggunaan energi terbarukan dan pengurangan sampah.
    • Di Indonesia, Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) mengeluarkan panduan teologi ekologis untuk gereja lokal (2021).
  • Pendidikan dan Advokasi:
    • Yayasan seperti A Rocha dan Young Evangelicals for Climate Action melatih pemimpin agama untuk mengintegrasikan ekologi dalam khotbah dan aksi sosial.



CATATAN:

  • IPCC:  Intergovernmental Panel on Climate Change
  • UNDRR:  United Nations Office for Disaster Risk Reduction
  • IMF: International Monetary Fund


Keadilan Ekologis dalam Konteks Alkitab